Senin, 08 Oktober 2012

17/20 September 2012
Tatap Muka 2: The Cell I
II. Struktur dan Fungsi Sel
(A Tour of the Cell)

Di dalam hirarki organisasi biologi yang disajikan pada bab pendahuluan, sel
merupakan materi hidup yang paling simpel. Terdapat banyak sekali bentuk kehidupan
yang beragam dari organisme bersel tunggal (uniseluler). Organisme yang lebih
kompleks pada umumnya bersifat multiseluler, tubuhnya tersusun atas berbagai macam
sel terspesialisasi yang bekerja secara kooperatif dimana tiap sel tidak dapat hidup
sendiri. Namun demikian, walaupun tiap sel pada organisme multiseluler terorganisir
sebagai jaringan atau organ, sel merupakan unit dasar struktur dan fungsi bagi suatu
organisme. Bab ini akan memberikan latar belakang yang baik untuk dapat memahami
bagaimana membran plasma sel mengendalikan lalu lintas substansi. Pada Bab ini akan
dibahas sel dan organelnya dengan mengacu pada konsep kunci sebagai berikut:
1. Eukaryotic cells have internal membranes that compartmentalize their function
2. The eukaryotic cell’s generic instructions are housed in the nucleus and carried
out by the ribosomes
3. The endomembrane system regulate protein traffic and performs metabolic
functions in the cell
4. Mitochondria and chloroplasts change energy from one form to another
5. Extracellular components and connections between cells help coordinate cellular

1. Eukaryotic cells have internal membranes that compartmentalize their
function
Comparing Prokaryotic and Eukaryotic Cells
Semua sel mempunyai sifat umum yang sama yaitu memiliki membran plasma
(pembatas sel yang bersifat selektif). Bagian yang dibungkus oleh membran plasma
adalah substansi semifluida seperti jelly yang disebut cytosol. Selain itu, semua sel juga
memiliki kromosom pembawa gen dalam bentuk DNA, dan memiliki ribosom yaitu
organel kecil yang berfungsi sebagai penyusun protein sesuai instruksi dari gen.
Perbedaan utama dari sel eukariot dan sel prokariot adalah pada lokasi DNA-nya.
Pada sel eukariot, sebagian besar dari DNA terletak dalam organel nukleus yang dibatasi
oleh membran ganda. Didalam sel prokariot, DNA terkonsentrasi pada bagian yang
tidak dilapisi oleh membran sehingga bagian ini disebut nucleoid (Figure 6.6). Bagian
dalam dari sel prokariot disebut sitoplasma; dan istilah ini juga digunakan untuk area
yang terletak diantara nukleus dan membran plasma pada sel eukariot. Didalam
sitoplasma sel eukariot (dan terendam di dalam sitosol) terdapat berbagai organel yang
memiliki bentuk dan fungsi khusus. Struktur berlapis membran ini tidak terdapat pada sel
prokariot.
Sel eukariot pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dari pada sel
prokariot. Ukuran merupakan aspek dari struktur sel yang berhubungan dengan fungsi
sel. Kebutuhan sel dalam melakukan metabolisme menentukan batasan ukuran sel. Pada
ukuran terendah, sel terkecil yang diketahui adalah bakteri mycoplasma yang memiliki
diameter 0.1-1.0 um. Bakteria ini barangkali merupakan paket organisme terkecil yang
memiliki cukup DNA untuk memprogram metabolisme dan cukup enzim dan perangkat
sel yang lain untuk melakukan aktifitas penting agar dapat mencukupi dirinya sendiri dan
mampu bereproduksi. Bakteria pada umumnya memiliki diameter 1-5 um sedangkan
eukariot memiliki deameter antara 10 dan 100 um.

A Panoramic View of the Eukaryotic Cell
Selain dari membran plasma yang terdapat pada bagian paling luar dari sebuah
sel, sel eukariot juga memiliki membran internal yang ekstensif (luas) dan terorganisir
secara kompleks. Membran ini mampu memisahkan bagian dalam sel menjadi
kompartemen (organel). Tiap kompartemen sel memiliki lingkungan lokal yang berdedabeda
yang memfasilitasi fungsi metabolik yang spesifik, sehingga proses-proses yang
tidak kompatibel dalam sel dapat berlangsung secara simultan. Membran plasma dan
membran organel juga secara langsung ikut berperan dalam metabolisme sel karena
banyaknya enzim yang dibentuk tepat didalam membran.carried out by the ribosomes
The Nucleus
Nukleus berisi sebagian besar gen pada sel eukariot (sebagian kecil gen terletak
didalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus merupakan organel yang paling mudah
dilihat dalam sel eukariot (diameter rata-rata 5 um). Membran nukleus (nuclear envelope)
melapisi nukleus (Figure 6.10) sehingga memisahkannya dari sitoplasma.
Membranmasingmasing
membran adalah lipid bilayer dengan sejumlah protein) hanya terpisah dengan
jarak 20-40 nm satu sama lainnya. Membran nukleus berpori dengan ukuran diameter
100 nm. Tiap-tiap bibir lingkaran pada membran dalam dan membran luar nukleus
bersambung. Suatu struktur protein yang rumit (pore complex) mengelilingi tiap-tiap pori
dan berperan penting dalam mengatur keluar masuknya protein dan RNA serta
makromelekul. Kecuali pada pori-porinya, membran nukleus bagian dalam dilapisi oleh
nuclear lamina (lamina nucleus), yaitu suatu jaringan yang tersusun atas filament protein
yang berfungsi menjaga bentuk nukleus dengan cara menyokong membran secara
menakis.
6
Di dalam nukleus terdapat DNA yang terorganisir dalam unit yang disebut
kromosom, yaitu struktur yang membawa informasi genetik. Tiap-tipa kromosom
tersusun atas materi yang disebut kromatin (protein dan DNA). Tiap spesies eukariot
memiliki sejumlah kromosom tertentu. Manusia pada umumnya memiliki 46 kromosom
didalam nukleusnya; kecuali sel gamet yang memiliki 23 kromosom. Lalat buah memiliki
8 kromosom pada tiap selnya, dan 4 kromoson pada sel gamet.
Struktur lain yang terdapat di dalam nukleus dan tidak membelah adalah
nucleolus (pada mikroskop elektron terlihat seperti masa padat dari partikel dan serat
yang bergabung dengan kromatin). Ribosomal RNA (rRNA) disentesa didalam nukleolus
berdasarkan instruksi didalam DNA. Didalam nukleolus, protein yang diimport dari
sitoplasma digabungkan dengan rRNA menjadi subunit ribosom kecil dan besar. Kedua
subunit ini kemudian keluar dari nucleus melalui pori-pori menuju sitoplasma, dimana
subunit besar dan kecil bergabung menbentuk ribosom. Kadang-kadang didalam nukleus
terdapat dua atau tiga nukleoli; jumlahnya tergantung dari spesies dan tahapan siklus
reproduksi sel.
Ribosomes: Protein Factories
Ribosom yang merupakan komponen yang tersusun atas rRNA dan protein
merupakan komponen sel yang melakukan sintesis protein (Figure 6.11). Sel-sel yang
memiliki laju sintesa protein tinggi memiliki ribosom dalam jumlah besar. Sebagai
contoh, sel pankreas manusia memiliki jutaan ribosom (peran nukleoli menjadi sangat
penting pada sel yang aktif dalam sintesa protein).

 masingmasing
membran adalah lipid bilayer dengan sejumlah protein) hanya terpisah dengan
jarak 20-40 nm satu sama lainnya. Membran nukleus berpori dengan ukuran diameter
100 nm. Tiap-tiap bibir lingkaran pada membran dalam dan membran luar nukleus
bersambung. Suatu struktur protein yang rumit (pore complex) mengelilingi tiap-tiap pori
dan berperan penting dalam mengatur keluar masuknya protein dan RNA serta
makromelekul. Kecuali pada pori-porinya, membran nukleus bagian dalam dilapisi oleh
nuclear lamina (lamina nucleus), yaitu suatu jaringan yang tersusun atas filament protein
yang berfungsi menjaga bentuk nukleus dengan cara menyokong membran secara
menakis.

Di dalam nukleus terdapat DNA yang terorganisir dalam unit yang disebut
kromosom, yaitu struktur yang membawa informasi genetik. Tiap-tipa kromosom
tersusun atas materi yang disebut kromatin (protein dan DNA). Tiap spesies eukariot
memiliki sejumlah kromosom tertentu. Manusia pada umumnya memiliki 46 kromosom
didalam nukleusnya; kecuali sel gamet yang memiliki 23 kromosom. Lalat buah memiliki
8 kromosom pada tiap selnya, dan 4 kromoson pada sel gamet.
Struktur lain yang terdapat di dalam nukleus dan tidak membelah adalah
nucleolus (pada mikroskop elektron terlihat seperti masa padat dari partikel dan serat
yang bergabung dengan kromatin). Ribosomal RNA (rRNA) disentesa didalam nukleolus
berdasarkan instruksi didalam DNA. Didalam nukleolus, protein yang diimport dari
sitoplasma digabungkan dengan rRNA menjadi subunit ribosom kecil dan besar. Kedua
subunit ini kemudian keluar dari nucleus melalui pori-pori menuju sitoplasma, dimana
subunit besar dan kecil bergabung menbentuk ribosom. Kadang-kadang didalam nukleus
terdapat dua atau tiga nukleoli; jumlahnya tergantung dari spesies dan tahapan siklus
reproduksi sel.
Ribosomes: Protein Factories
Ribosom yang merupakan komponen yang tersusun atas rRNA dan protein
merupakan komponen sel yang melakukan sintesis protein (Figure 6.11). Sel-sel yang
memiliki laju sintesa protein tinggi memiliki ribosom dalam jumlah besar. Sebagai
contoh, sel pankreas manusia memiliki jutaan ribosom (peran nukleoli menjadi sangat
penting pada sel yang aktif dalam sintesa protein).

Function of Rough ER
Banyak sel-sel yang mensekresi protein dihasilkan oleh ribosom yang menempel
pada ER kasar. Sebagai contoh, sel-sel pankreas tertentu mensintetsa protein insulin pada
ER kasar dan mensekresi hormon tersebut kedalam aliran darah. Polipeptida yang
disentesa oleh ribosom pada ER kasar memasuki lumen ER melalui pori-pori yang
dibentuk oleh kompleks protein pada membran ER. Pada saat polipeptida yang baru
tersebut memasuki lumen ER, polipeptida tersebut terlipat secara alamiah. Sebagian besar
protein adalah glikoprotein, yaitu protein yang memiliki karbohidat dan terikat secara
kovalen. Karbohidrat melekat pada protein dalam ER kasar melalui molekul khusus yang
dibentuk dalam membran ER.
9
Sesudah protein terbentuk (oleh ribosom yang menempel pada ER kasar),
membran ER memisahkannya dari protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas. Protein
yang disekresi dibungkus dalam membran vesikel yang dibentuk dari area yang disebut
ER transisi (lihat Figure 6.12). Vesikel tersebut, yang melakukan perpindahan dari satu
bagian sel ke bagian sel yang lain, disebut vesikel transport.
Selain menghasikan protein yang disekresi, membran ER kasar juga membuat
membran untuk sel; ER kasar tumbuh dengan cara menambahkan protein membran dan
fosfolipid kepada membrannya sendiri. Polipeptida yang digunakan sebagi protein
membran dihasilkan oleh ribosom yang kemudian disisipkan kedalam membran ER dan
ditahan oleh bagian membran yang bersifat hidrofobik. ER kasar juga membuat sendiri
fosfolipid membrannya. Membran ER meluas dan ditransfer dalam bentuk vesikel
transport ke komponen lain dari sistem endomembrane.
The Golgi Apparatus: Shipping and Receieving center
Golgi. Aparatus Golgi dapat diibaratkan sebagai sumber produksi, gudang, sorting, dan
pengiriman. Pada Golgi, produk dari ER seperti protein dimodifikasi dan disimpan
kemudian dikirim menuju tujuannya. Badan golgi terdapat sangat melimpah pada sel-sel
yang memiliki spesialisasi sekresi.
Badan Golgi terdiri atas kantong membran yang pipih (cisternae) (Figure 6.13).
Sebuah sel bisa memiliki ratusan kantong-kantong pipih badan Golgi. Bagian internal
cisternae dipisahkan dari sitosol oleh membran. Vesikel yang terkonsentrasi dekat
dengan badan Golgi melakukan transfer materi dari bagian badan Golgi menuju struktur
lain.
Function of Rough ER
Banyak sel-sel yang mensekresi protein dihasilkan oleh ribosom yang menempel
pada ER kasar. Sebagai contoh, sel-sel pankreas tertentu mensintetsa protein insulin pada
ER kasar dan mensekresi hormon tersebut kedalam aliran darah. Polipeptida yang
disentesa oleh ribosom pada ER kasar memasuki lumen ER melalui pori-pori yang
dibentuk oleh kompleks protein pada membran ER. Pada saat polipeptida yang baru
tersebut memasuki lumen ER, polipeptida tersebut terlipat secara alamiah. Sebagian besar
protein adalah glikoprotein, yaitu protein yang memiliki karbohidat dan terikat secara
kovalen. Karbohidrat melekat pada protein dalam ER kasar melalui molekul khusus yang
dibentuk dalam membran ER.
Sesudah protein terbentuk (oleh ribosom yang menempel pada ER kasar),
membran ER memisahkannya dari protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas. Protein
yang disekresi dibungkus dalam membran vesikel yang dibentuk dari area yang disebut
ER transisi (lihat Figure 6.12). Vesikel tersebut, yang melakukan perpindahan dari satu
bagian sel ke bagian sel yang lain, disebut vesikel transport.
Selain menghasikan protein yang disekresi, membran ER kasar juga membuat
membran untuk sel; ER kasar tumbuh dengan cara menambahkan protein membran dan
fosfolipid kepada membrannya sendiri. Polipeptida yang digunakan sebagi protein
membran dihasilkan oleh ribosom yang kemudian disisipkan kedalam membran ER dan
ditahan oleh bagian membran yang bersifat hidrofobik. ER kasar juga membuat sendiri
fosfolipid membrannya. Membran ER meluas dan ditransfer dalam bentuk vesikel
transport ke komponen lain dari sistem endomembrane.
The Golgi Apparatus: Shipping and Receieving center
Golgi. Aparatus Golgi dapat diibaratkan sebagai sumber produksi, gudang, sorting, dan
pengiriman. Pada Golgi, produk dari ER seperti protein dimodifikasi dan disimpan
kemudian dikirim menuju tujuannya. Badan golgi terdapat sangat melimpah pada sel-sel
yang memiliki spesialisasi sekresi.
Badan Golgi terdiri atas kantong membran yang pipih (cisternae) (Figure 6.13).
Sebuah sel bisa memiliki ratusan kantong-kantong pipih badan Golgi. Bagian internal
cisternae dipisahkan dari sitosol oleh membran. Vesikel yang terkonsentrasi dekat
dengan badan Golgi melakukan transfer materi dari bagian badan Golgi menuju struktur
lain.
 Function of Rough ER
Banyak sel-sel yang mensekresi protein dihasilkan oleh ribosom yang menempel
pada ER kasar. Sebagai contoh, sel-sel pankreas tertentu mensintetsa protein insulin pada
ER kasar dan mensekresi hormon tersebut kedalam aliran darah. Polipeptida yang
disentesa oleh ribosom pada ER kasar memasuki lumen ER melalui pori-pori yang
dibentuk oleh kompleks protein pada membran ER. Pada saat polipeptida yang baru
tersebut memasuki lumen ER, polipeptida tersebut terlipat secara alamiah. Sebagian besar
protein adalah glikoprotein, yaitu protein yang memiliki karbohidat dan terikat secara
kovalen. Karbohidrat melekat pada protein dalam ER kasar melalui molekul khusus yang
dibentuk dalam membran ER.

Sesudah protein terbentuk (oleh ribosom yang menempel pada ER kasar),
membran ER memisahkannya dari protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas. Protein
yang disekresi dibungkus dalam membran vesikel yang dibentuk dari area yang disebut
ER transisi (lihat Figure 6.12). Vesikel tersebut, yang melakukan perpindahan dari satu
bagian sel ke bagian sel yang lain, disebut vesikel transport.
Selain menghasikan protein yang disekresi, membran ER kasar juga membuat
membran untuk sel; ER kasar tumbuh dengan cara menambahkan protein membran dan
fosfolipid kepada membrannya sendiri. Polipeptida yang digunakan sebagi protein
membran dihasilkan oleh ribosom yang kemudian disisipkan kedalam membran ER dan
ditahan oleh bagian membran yang bersifat hidrofobik. ER kasar juga membuat sendiri
fosfolipid membrannya. Membran ER meluas dan ditransfer dalam bentuk vesikel
transport ke komponen lain dari sistem endomembrane.
The Golgi Apparatus: Shipping and Receieving center
Golgi. Aparatus Golgi dapat diibaratkan sebagai sumber produksi, gudang, sorting, dan
pengiriman. Pada Golgi, produk dari ER seperti protein dimodifikasi dan disimpan
kemudian dikirim menuju tujuannya. Badan golgi terdapat sangat melimpah pada sel-sel
yang memiliki spesialisasi sekresi.
Badan Golgi terdiri atas kantong membran yang pipih (cisternae) (Figure 6.13).
Sebuah sel bisa memiliki ratusan kantong-kantong pipih badan Golgi. Bagian internal
cisternae dipisahkan dari sitosol oleh membran. Vesikel yang terkonsentrasi dekat
dengan badan Golgi melakukan transfer materi dari bagian badan Golgi menuju struktur
lain.
Vakuola sentral tumbuhan memiliki sifat yang fleksibel. Vakuola sentral dapat
menyimpan cadangan komponen organik seperti protein dari sel penyimpan di biji.
Vakuola juga merupakan tempat penyimpanan ion inorganik seperti kalium dan klorida.
Banyak sel-sel tanaman yang menggunakan vakuolnya sebagai tempat pembuangan byproduct
metabolisme yang akan membahayakan sel jika produk tersebut terakumulasi di
sitosol. Sebagian vakuola mengandung pigmen yang mampu memberikan warna pada sel
seperti warna merah dan kuning pada mahkota bunga yang membantu menarik insekta
untuk proses polinasi. Vakuola juga melindungi tanaman dari predator karena berisi
komponen yang bersifat racun bagi hewan. Vakuola juga memiliki peran besar terhadap
pertumbuhan sel tanaman. Sel akan membesar jikan vakuola mengabsorbsi air, sehingga
pembesaran sel hanya membutuhkan investasi minimal.

Mitochondria and chloroplasts change energy from one form to another
Organisme mentrasformasi energi yang dibutuhkan dari sekelilingnya. Pada sel
eukariot, mitokondria dan kloroplas adalah organel yang mengkonversikan energi
kedalam bentuk yang bisa digunakan oleh sel. Mitikondria merupakan tempat respirasi
sel, yaitu sebuah proses metabolisme yang mengkasilkan ATP dengan mengekstrak
energi dari gula, lemak dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen. Kloroplas yang
terdapat pada tumbuhan dan algae adalah tempat fotosintesis. Kloroplas mengubah energi
matahari menjadi energi kimia dengan mengabsorbsi sinar matahari dan
menggunakannya untuk mensintesa komponen organik seperti gula dari karbon dioksida
dan air. Walaupun mitrokondria dan kloroplas dilapisi oleh membran, keduanya bukan
merupakan bagian dari sistem endomembran. Tidak seperti pada organel dari sistem
endomembran yang memiliki dua membran dan memisahkan bagian dalamnya dari
sitosol, kloroplas memiliki tiga membran. Kedua organel ini juga memiliki sejumlah
kecil DNA. DNA inilah yang memprogram sintesin protein yang dibuat sendiri oleh
ribosom dalam organel (protein yang diimport dari sitosol adalah yang diprogram oleh
DNA nukleus). Mitokondria dan kloroplas adalah organel yang semiautonomi yang
tumbuh dan bereproduksi dalam sel.
Mitochondria: Chemical Energy Conversion
Mitokondria dapat ditemukan hampir di semua sel eukariot. Beberapa sel
memiliki satu mitokondria berukuran besar, tetapi lebih sering sel memiliki ratusan
hingga ribuan mitokondria (jumlah ini tergantung dari level aktifitas metabolisme sel).
Sebagai contoh, sel yang motil memliki lebih banyak mitokondria per volumenya
dibandingkan dengan sel yang kurang aktif. Mitokondria memiliki panjang 1-10 um.

Kloroplas adalah salah satu bentuk plastida
Mitokondria mampu bergerak, mengubah bentuk, melakukan fusi atau membelah
menjadi dua.
Mitokondria dilapisi oleh dua membran, masing-masing dengan dengan fosfolipid
bilayer dengan sekelompok protein yang menempel pada membran (Figure 6.17).
Membran bagian luar halus/rata tetapi membran bagian dalam memiliki lekukan yang
rumit (lekukannya disebut cristae). Membrane bagian dalam membagi mitokondria
menjadi dua kompartemen internal. Yang pertama adalah ruang antar membran, yaitu
suatu ruangan sempit antara membran luar dan membran dalam. Kompartemen kedua
adalah matriks mitokondria, yang ditutupi oleh membran internal. Matriks memiliki
enzim yang bermacam-macam dan memiliki DNA mitokondria serta ribosom.
Chloroplast: Capture of Light Energy
(bentuk lain adalah amiloplas,
amilosa sebagai penyimpan starch, kromoplas yang memiliki pigmen pewarna bunga dan
buah). Kloroplas memiliki pigmen hijau klorofil, enzim dan molekul lain yang berfungsi
dalam fotosintesis menghasilkan gula. Organel yang berbentuk seperti lensa ini
berukuran 2 x 5 um dan banyak ditemukan di daun dan bagian hijau lainnya dari tanaman
serta pada algae (Figure 6.18).
Bagian dalam dari kloroplas dipisahkan dari sitosol oleh ruang antar membran
yang sempit. Didalam kloroplas terdapat sistem membran berbentuk pipih yang saling
berhubungan disebut tilakoid. Pada beberapa bagian, tilakoid tersusun seperti tumpukan
koin dan setiap tumpukan disebut granum. Cairan yang berada diluar tilakoid disebut
stroma, yang mengandung DNA kloroplas dan ribosom serta berbagai enzim. Membran
kloroplas membagi ruang kloroplas menjadi tiga kompartemen: ruang antar membran,
stroma, dan ruang tilakoid. Seperti pada mitokondria, kloroplas dapat berubah bentuk,
tumbuh dan bereproduksi. Kloroplas seperti organel lain mampu bergerak sepanjang
track (jalur) dari sitoskeleton.
Chloroplast: Capture of Light Energy
(bentuk lain adalah amiloplas,
amilosa sebagai penyimpan starch, kromoplas yang memiliki pigmen pewarna bunga dan
buah). Kloroplas memiliki pigmen hijau klorofil, enzim dan molekul lain yang berfungsi
dalam fotosintesis menghasilkan gula. Organel yang berbentuk seperti lensa ini
berukuran 2 x 5 um dan banyak ditemukan di daun dan bagian hijau lainnya dari tanaman
serta pada algae (Figure 6.18).
Bagian dalam dari kloroplas dipisahkan dari sitosol oleh ruang antar membran
yang sempit. Didalam kloroplas terdapat sistem membran berbentuk pipih yang saling
berhubungan disebut tilakoid. Pada beberapa bagian, tilakoid tersusun seperti tumpukan
koin dan setiap tumpukan disebut granum. Cairan yang berada diluar tilakoid disebut
stroma, yang mengandung DNA kloroplas dan ribosom serta berbagai enzim. Membran
kloroplas membagi ruang kloroplas menjadi tiga kompartemen: ruang antar membran,
stroma, dan ruang tilakoid. Seperti pada mitokondria, kloroplas dapat berubah bentuk,
tumbuh dan bereproduksi. Kloroplas seperti organel lain mampu bergerak sepanjang
track (jalur) dari sitoskeleton.
1Chloroplast: Capture of Light Energy
(bentuk lain adalah amiloplas,
amilosa sebagai penyimpan starch, kromoplas yang memiliki pigmen pewarna bunga dan
buah). Kloroplas memiliki pigmen hijau klorofil, enzim dan molekul lain yang berfungsi
dalam fotosintesis menghasilkan gula. Organel yang berbentuk seperti lensa ini
berukuran 2 x 5 um dan banyak ditemukan di daun dan bagian hijau lainnya dari tanaman
serta pada algae (Figure 6.18).
Bagian dalam dari kloroplas dipisahkan dari sitosol oleh ruang antar membran
yang sempit. Didalam kloroplas terdapat sistem membran berbentuk pipih yang saling
berhubungan disebut tilakoid. Pada beberapa bagian, tilakoid tersusun seperti tumpukan
koin dan setiap tumpukan disebut granum. Cairan yang berada diluar tilakoid disebut
stroma, yang mengandung DNA kloroplas dan ribosom serta berbagai enzim. Membran
kloroplas membagi ruang kloroplas menjadi tiga kompartemen: ruang antar membran,
stroma, dan ruang tilakoid. Seperti pada mitokondria, kloroplas dapat berubah bentuk,
tumbuh dan bereproduksi. Kloroplas seperti organel lain mampu bergerak sepanjang
track (jalur) dari sitoskeleton.
5. Extracellular components and connections between cells help coordinate
cellular activities
Cell Walls of Plants
merupakan komponen extraseluler sel tumbuh-tumbuhan yang
membedakannya dari sel hewan. Dinding sel melindungi sel tumbuhan, menjaga bentuk
sel dan mencegah penyerapan air yang berlebihan. Prokariot, fungi dan beberapa protista
juga memiliki dinding sel.
Dinding sel lebih tebal daripada plasma membran (0.1 hingga beberapa
mikrometer). Komposisi kimiawi dari dinding sel bervariasi antar spesies bahkan antar
sel pada organisme yang sama tetapi rancangan dasar dari dinding sel tetap konsisten.
The Extracellular Matrix (ECM) of Animal Cells
extraseluler (ECM) yang kompleks (Figure 6.30). Komponen utama dari ECM adalah
glikoprotein yang disekresi oleh sel-sel. Glikoprotein paling melimpah dalam ECM sel
hewan adalah kolagen, yang membentuk serabut kuat diluar sel (lihat Figure 5.21).
Walupun sel hewan tidak memiliki dinding sel, tetapi memiliki matriks

The Extracellular Matrix (ECM) of Animal Cells
extraseluler (ECM) yang kompleks (Figure 6.30). Komponen utama dari ECM adalah
glikoprotein yang disekresi oleh sel-sel. Glikoprotein paling melimpah dalam ECM sel
hewan adalah kolagen, yang membentuk serabut kuat diluar sel (lihat Figure 5.21).
Walupun sel hewan tidak memiliki dinding sel, tetapi memiliki matriks


RINGKASAN
Semua sel dilapisi oleh membran plasma, namun tidak seperti sel eukariotik, sel
prokariotik tidak memiliki nuklei dan organel lain yang terbungkus membran
􀀀 Sel tumbuhan dan hewan memiliki banyak organel yang sama
Nukleus dibungkus oleh selaput yang memiliki pori, selaput nukleus bersambung
dengan ER. Kromosom terdapat di dalam nukleus, mengandung nukleoli yang
membuat sub unit ribosom. Pori-pori selaput nukleus mengatur keluar masuknya
material.
Ribosom terdiri atas dua subunit yang dapat berada secara bebas dalam sitosol
atau terikat pada ER; berfungsi mensintesis protein
ER merupakan jaringan tubula dan kantong yang ekstensif; membrannya
memisahkan lumen dari sitosol dan bersambung dengan selaput nukleus
ER halus berfungsi dalam sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan
ion calcium, dan detoksifikasi obat dan racun
ER kasar membantu sintesis protein yang akan disekresi oleh sel dan protein lain
yang berasal dari ribosom yang terikat pada ER, menghasilkan membran baru
GA memiliki struktur berupa tumpukan kantongbermembran yang memiliki
polaritas (cis dan trans)
GA berfungsi dalam modifikasi protein, karbohidrat pada protein, fosfolipid;
sintesis polisakarida, sorting produk yang dihasilkan dan melepaskan produk
dalam vesikel
Lysosom merupakan kantong membran yang berisi enzim hidrolitik (pada sel
hewan); berfungsi mendegradasi makromolekul sel dan organel yang rusak untuk
didaur ulang
Vakuola adalah membran vesikel berukuran besar dan memiliki fungsi dalam
digesti, penyimpanan, pertumbuhan sel
lapisan membran;
cristae, berfungsi dalam respirasi sel
membran dalam berlipat membentuk
an yang membungkus
tylakoid; berfungsi dalam fotosintesis
dan satu membran
yang menghubungkan sel
hewan memiliki tight junction, desmosomes, dan gap junction








Tidak ada komentar:

Posting Komentar